Sabtu, 26 Juni 2021

Aku Ingin Selalu Jadi Bocah Kecilmu...

Aku tak pernah menyadari, bahwa waktu cepat berlalu dan berganti. Hingga aku tersadar, bahwa aku tak selamanya berada di tempat dan posisi yang sama. Bukankah kedewasaan membutuhkan bukti? Kini aku membuktikannya. Aku pergi merantau ke sebuah tempat. Dimana aku diajarkan kemandirian yang mengharuskan aku tuk meninggalkan kesenangan, meninggalkan kenangan, mengejar harapan dan mencari pengalaman.


Tapi taukah kalian? Ini tak sesederhana pikirku dan bayanganku beberapa tahun yang lalu. Aku pikir, berada di tempat baru dengan suasana baru akan terasa menyenangkan, membuka lembaran baru dan melupakan masa lalu, kemudian menghapus rindu yang datang mengusik hati yang belum sepenuhnya sembuh.

ibu, terkadang aku ingin memberitahu segala hal tentangku lagi, layaknya anak kecil yang butuh perhatian.

ketika aku menangis karena patah hati, ketika aku menangis karena jatuh dari sepeda, ketika aku menangis karena mengecewakanmu, ketika aku bahagia mendapat mainan baru, ketika aku bahagia kau menyuapiku, ketika aku bahagia karena senyumanmu. Hal yang pertama aku lakukan adalah memberitahu semuanya padamu.

Tahukah Bu? Aku selalu membuat ayah cemburu. Karena selalu memberitahu segala hal tentangku hanya kepadamu, tidak dengan ayah. Sesungguhnya aku ingin memberitahu ayah, tapi kurasa ibu lah yang lebih mengerti perasaanku. Ibu, saat ini aku ingin tidur dipelukanmu. Ceritakan dongeng-dongeng hingga selesai, selama ini aku tak pernah tahu ending dari yang ibu ceritakan, karena lelap telah lebih dulu memeluk tubuhku. jadi ibu, maukah kau membacakan dongeng itu lagi?

ibu, aku rindu saat terlelap dalam pelukmu.

Tumbuh kembang menjadi seorang yang dewasa itu pasti. Menjadi semakin tua itu juga pasti. Banyak hal-hal pasti yang terjadi di dunia ini. Dan satu hal pasti lagi yang terjadi pada hidupku adalah kehilangan moment-moment bersama ibu seperti dulu.

Jika waktu dapat menunjukkan kemampuannya. Aku ingin kembali pada pelukan ibu lagi, melingkarkan lenganku pada lehernya, atau sekedar menyenderkan kepala pada bahunya bahkan tidur di pangkuannya. Seperti dulu, ketika aku masih kecil untuk ditempa dalam jalan kedewasaan.

Aku sangat rindu. Jika ada kesempatan, aku rela menukar saat ini untuk beberapa saat demi untuk mendapatkan hal terindah bersamamu lagi. Seperti tidur dalam dekapanmu yang terasa nyaman.

jika ada kesempatan sekali lagi untuk bisa kembali, maukah kau menggendongku lagi layaknya bocah kecilmu?

kalau boleh memilih, aku tak ingin tumbuh dewasa. Aku tak ingin bertumbuh tua. Aku hanya ingin terus menjadi bocah kecilmu yang menggemaskan. Yang selalu berada dalam pelukmu.

Aku Ingin Selalu Jadi Bocah Kecilmu...

Aku tak pernah menyadari, bahwa waktu cepat berlalu dan berganti. Hingga aku tersadar, bahwa aku tak selamanya berada di tempat dan posisi y...