apriyulianto
blog informasi,edukasi,motivasi,dan rekreasi yang selalu menginspirasi
Sabtu, 26 Juni 2021
Aku Ingin Selalu Jadi Bocah Kecilmu...
Rabu, 06 Januari 2021
WHEEL LOADER (pengertian,cara kerja,dan bagian bagiannya)
WHEEL LOADER
Pengertian
Wheel Loader. Wheel loader merupakan salah satu alat berat beroda karet (ban)
yang digunakan untuk mengangkut material yang akan dimuat kedalam dump truck
atau biasa digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lain.
Alat ini dapat beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin
karena traksi daerah basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah
sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu denganbulldozer.
Cara
kerjanya yaitu saat loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika
bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk
selanjutnya dipindahkan.
Berikut
kegunaan wheel loader:
- Pembersihan lapangan atau
lokasi pekerjaan (land clearing).
- Penggusuran tanah dalam jarak
dekat.
- Meratakan timbunan tanah dan
mengisi kembali galian-galian tanah.
- Menyiapkan bahan-bahan dari
tempat pengambilan material.
- Mengupas tanah bagian yang
jelek (stripping)
- Meratakan permukaan atau
menghaluskan permukaan bidang rata disebut finishing.
Bagian-bagian
utama pada wheel loader yaitu:
Cab
Cab adalah
bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya
memiliki pintu, tempat duduk, dan mengendalikan loader. Biasa terlihat seperti
bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.
Lift Arm
Lift Arm
terpasang di depan loader, di depan taksi. Bagian ini berguna untuk mengangkat
ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember,
perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.
Bucket
Bucket
berbentuk sekop besar yang merupakan bagian untuk mengangkat material. Sering
kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai
mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader yang memiliki satu ember
untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk
penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran.
Cara kerja
dari Wheel Loader
Cara kerja Wheel loader mengguanakan sistem hidrolik. Karena
tenaga hidrolik mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa
memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran
besar.Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic
controlled), sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan
pada excavator-loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material
dan membawa, serta membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan
datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa.
Wheel loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dengan
membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan
bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong
ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan.
Apabila harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada beberapa cara
pemuatan yaitu :
- V –
Loading
- L –
Loading
- Cross
Loading
- Overhead
Loading
Konstruksi Wheel Loader
Wheel loader memiliki bucket container yang dipasang dibagian
depan yang berguna untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular,
mengangkatnya kemudian dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck
dan sebagainya. Untuk menggerakkan bucket dapat digunakan cable atau hydraulic.
Tenaga gali pada keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari
gerakan prime-mover nya, sehingga praktis baik kendali cabel maupun hydraulic
hanya mempunyai fungsi untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika
telah penuh, traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya
material dibongkar di tempat yang telah ditentukan. Untuk saat ini, umumnya
loader dibuat dengan kendali hydraulic yang dilengkapi dengan “tangan-tangan
(arms)” yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya.
Ukuran bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd
kapasitas muncung terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader
dengan ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Loader bucket sifatnya lebih
permanen dipasang pada traktor dibandingkan dengan blade bulldozer dengan
memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket dengan traktor, sehingga
pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan ekstrim tidak sampai
terguling ke depan (terjungkal).
Produsen alat berat biasanya memberikan angka keamanan 2
untuk mengimbangi “terjungkalnya” loader ke depan, artinya perbandingan berat
imbang dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua
kali. Untuk memperbesar angka keamaan terhadap bahaya guling, berat traktor
biasanya diperbesar 40 @ 60% lebih besar dari “kapasitas muatan terguling
(tipping load capacity)”, dengan demikian ukuran bucket dan traktor harus
betul-betul proporsional.
Kelebihan Wheel Loader
- Mobilitas
yang tinggi
- Manuver
daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel
dan,
- Kerusakan
permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.
Kekurangan Wheel Loader
Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang
merata bahkan kadang-kadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi
oleh skill operator.
- Pengaplikasian
Wheel Loader dalam kehidupan sehari-hari
- Penggunaan
Wheel loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan
syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader tersebut. Disamping
itu dapat juga digunakan untuk memuat material yang telah ditiadakan,
misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu
(quarrying). Wheel loader juga dapat digunakan untuk menggali
butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar ke dalam“grizly hopper”
pada crusher plant.
Kamis, 03 Desember 2020
ARTIKEL PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
ARTIKEL PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
DISUSUN OLEH:
Nama : APRI YULIYANTO
Alamat Domisili : Saptomulyo, Kec.Kota gajah, Kab.Lampung Tengah
Nomor HP : 081632747211
Email : Apriyul9@gmail.com
AKADEMI KOMUNITAS PERKEBUNAN STIPER YOGYAKARTA
PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PERKEBUNAN SAWIT
Pengendalian hama terpadu adlah satu konsep atau cara berfikir dalam upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan hama dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian yang dipadukan dalam satu kesatuan untuk mencegah kerusakan tanaman dan timbulnya kerugian secara ekonomis serta mencegah kerusakan lingkungan dan ekosistem. Dengan kata lain, pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama dengan penyakit tanaman dengan pendekatan ekologis yang bersifat multi disiplin untuk mengelola populasi hama dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian yang kopetibel. Konsep pengendalian hama terpadu diperlukan untuk menjamin proses pembangunan pertanian dengan mengedepankan pelestarian lingkungan dan menjamin kesehatan manusia. Sistem pngendalian hama terpadu merupakan suatu teknologi pertanian yang bersahabat dengan alam, memantapkan tahap produksi yang telah dicapai meningkatkan efisiensi input.
Hama dan penyakit tanaman adalah semua jenis organisme pengganggu tanaman yang dapatmenimbulkan kerusakan fisik yang dianggap merugikan dan tidak diinginkan kehadirannya dalam kegiatan bercocok tanam. Dalam dunia pertanian istilah hama sering dikonotasikaan sebagai organisme pengganggu tanaman yang kasat mata , yaitu Hewan. Misalnya adalah kutu, belalang, burung, tikus dan lain sebagainya. Sementara pnyakit diartikan sebagai bentuk kerusakan fisik tanaman yang disebabkan oleh organisme yang tidak kasat mata , yaitu bakteri dan jamur.untuk mencegah kerugian atau melindungi tanaman dari kerusakan yang disebabkan oleh hama dan penyakit diperlukan tindakan pencegahan dan pengendalian secara tepat dan benar. Namun sayangnya, hangga saat ini banyak diantara kita masih menganggap pestisida sintesis kimia adalah satu-satunya solusi untuk melindungi tanaman dari kerusakan. Padahal penggunaan pestisida kimia memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Petisida kimia jika digunakan secara terus menerus dan tidak terkendali dapat menyebabkan resistensi hama terhadap suatu bahan aktif pestisida. Lebih parahnya lagi , aplikasi pestisida kimia dapat menimbulkan resurjensi hama, yaitu peledakan atau peningkatan populasi hama secara cepat. Untuk menyelamatkan manusi dan lingkungandari efek negatif pestisida kimia maka diperlukan sebuah konsep pengendalian hama yang sehat dan ramah lingkungan yang dikenal sebagai sistem Pengendalian Hama Terpadu(PHT).
Pada sistem Pengendalian Hama Terpadu(PHT) Adalah sebagi berikut, Pemanfaatan agenhayati dalam pemeliharaan tanaman, konsep pengendalian hama penyakit dan hama yang diterapkan di perkebunan kelapa sawit adalah pengendalian hama terapadu (PHT). Dalam konsep ini, pengendalian hayati merupakan prioritas karena mempunyai sifat yang lebih ramah di lingkungan dan berkesinambungan.Teknik pengendalian hayati adalah dengan mengembangkan musuh alami dari hama atau penyakit kelapa sawit.
Adapun beberapa hama pada tanaman kelapa sawit:
Hama perusak akar, nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus, serangga Macrotermes gilvus dan Captotermescurvignatus.
Hama perusak daun, kumbang malam,ulat api dan ulat kantong.
Hama perusak tandan buah, ulat tandan dan tikus.
Hama perusak batang, kumbang tanduk,babi hutan dan landak.
Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk makhluk atau organisme pengganggu yang disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia, ekologi, atau ekonomi. Pengendalian hama berumur setidaknya sama dengan pertanian,lantaran petani perlu memperhatikan tanamannya dari serangan hama. Untuk memaksimalkan hasil produksi, tanaman perlu dilindungi dari tanaman dan hewan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya.
Pengendalian hama secara biologis dilakukan dengan menggunakan predator dan parasit alami hama tersebut. Tujuan pengendalian hama biologis adalah mengeliminasi hama dengan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia yang sedikit mungkin
Ada beberapa musuh alami untuk pengelolaan dan pengendalian hama serta membasmi penyakit pada kelpa sawit,
1. Burung hantu
Burung hantu sebagai musuh alami tikus, kenapa harus burung hantu? Burung hantu lebih efektif karena jangkauannya seluas 20 ha. Kandang burung hantu diletakkan di tengah areal tersebut. Selain itu burung hantu mempunyai sifat kembali ke kandangnya. Jadi walaupunburung hantu terbang mengitari kebun, dia bakal kembali lagi ke sarangnya . Perawatan burung hantu juga tidak sulit dan terbukti efektif mengendalikan hama tikus. Salah satu yang harus diperhatikan oleh pengelola kebun kelapa sawit jika menggunakan burung hantu yaitu, jangan membuat kandang burung hantu dekat dengan sumber cahaya. Halini bisa membuat burung hantu stress.
2. Bunga pukul 9
Sebagai inang bagi predator yang membasmi ulat api. Bunga pukul 9 merupakan inang merupakan inang bagi serangga yang merupakan musuh alamidari ulat api. Bunga pukul 9 ditanam disekitar areal kebun. Penggunaan bunga pukul 9 sebagai tanaman parasit membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 3 bulan.
3. Kotoran Harimau
sebelumnya berawal darimana,hanya masyarakat di daerah bukittinggi sumatera barat saja yang baru mengetahui cara ini . Selama ini mereka membeli kotoran harimau ke kebun binatang dikota bukittinggi . Kotoran binatang tersebut tidak cukup untuk menampung permintaan petani. Kotoran harimau disini semakin banyak digunakanoleh petani, karena penggunaanya tidak membutuhkan biaya yang besar. Jika tidak menggunakan kotoran harimau petani harus memagar seluruh kebun kelapa sawitnya dan itu membutuhkan biaya yang besar. Kotora harimaun tersebut diletakkan disekitar perkebunan. Jika babi ingin mengganggu tanaman kelapa sawit dan mencium kotoran tersebut , mereka tidak berani mendekat. Mungkin babi menyangka harimau ada di sekitar kebun tersebut.
4. Jamur Metarhizium
Merupakan jamur patogen pada berbagai jenis serangga. Kurang lebih ada sekitar 200 spesies serangga terutama yang hidup di dalam tanah dapat di infeksi oleh jamur Metarhizium.
5. Jamur Trichoderma
Merupakan jamur yang menjadi musuh alami dari Ganoderma . Trichoderma memiliki pertumbuhan yang cepat dan agresif. Di alam, sebenarnya Trichoderma sudah ada dan tersedia, tetapi populasinya menurun bahkan habis sebagai akibat dari penggunaan produk-produk kimia yang berlebihan dan tidak bijak. Untuk itu perlu dilakukan manipulasi kultur teknis, salah satunya dengan mengintroduksi Trichoderma yang sudah terseleksi dan memiliki virulensi yang tinggi terhadap Ganoderma. Cara kerjanya yaitu menghancurkan dinding sel jamur Ganoderma menggunakan enzim kitinase dan glukanase, menghambat pertumbuhan jamur sasaran menggunakan metabolik sekunder yang bersifat antibiotik, dan juga dengan menguasai dan perebutan ruang tumbuh.
Pengendalian hama secara mekanis, adalah pengendalian hama yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan tangan maupun dengan bantuan alat dan mesin pertanian, juga memasnang pelindung antara tumbuhan. Gulma bisa dihilangkan dari lahan pertanian dengan pengelolaan tanah (pembajakan). Pembajakan mengangkut tanah beserta tumbuhan yang hidup di atasnya lalu membalikannya, sehingga akar tumbuhan akan terekspos udaradan sinar matatahari, dan daun gulma tertimbun tanah.Pada tanaman kelpa sawit biasanya dapat dilakukan dengan pembuatan piringan dan diwilayah piringan ini nanti yang akan rutin untuk dibersihkan dari hama gulma bisa dengan menggunakan cara mekanis.
Pengandalian hama dengan cara Menggunakan Siklus Perkembangbiakan, serangga dan hama dapat hidup dan berkembang biak ditempat selain lahan pertanian, misal di saluran irigasi (siput/keong). Drainase dan manajemen sumber daya air yang baik dapat mengganggu perkembang biakan hama yang hidup di air. Sampah sisah pertanian diketahui dapat menjadi sumber makanan bagi hama tikus, sehingga tikus masih dapat hidup meski buah pada kelpa sawit sedang tidak ada atau kelapa sawit sedang tidak dalam musim panen. Pasca panen lebih baik untuk mencegah hal ini.
Pestisida, penyemprotan pestisida ke lahan pertanian merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam mengendalikan hama. Meski demikian,penggunaan pestisida diketahui dapat banyak memiliki dampak bagi kesehatan pada manusia dan juga padalingkungan. Fumigasi adalah penyemprotan pestisida dalam wujud gas di ruang tertutup sehingga hama dan pestisida tidak keluar dari lingkungan dalam jumlah yang signifikan.Fumigasi menyerang hama pada berbagai tahap perkembangannya dari mulai masih telur hingga serangga dewasa
. Walaupun terdapat dampak yang tidak baik bagi manusia dan lingkungan, termasuk herbisida, sering kali digunakan di perkebunan perkebunan kelapa sawit .
1. Paraquat
Telah digunakan selama lebih dari 40 tahun,baik diperkebunan besaratau kecil. P araquat dichloride, yang dikenal secara sederhana sebagai ‘paraquat’, adalah salah satu jenis herbisida yang banyak digunakan di dunia. Di Indonesia, ‘paraquat’ dijual dengan nama Gramoxone. Bahan pemusnah ilalang yang sangat beracun ini umum di gunakan di perkebunan-perkebunan kelapa sawit di asia tenggara. Zat yang dikandung sangat berbahaya apabila terhirup, tertelan atau terserap melalui kulit. Sampai sekarang belum ada penawar racun pada paraquat apabila terkena racunnya.
2. Glifosat
Dengan semakin banyaknya larangan dan batasan penggunaan paraquat, glifosat mulai mengambil peran sebagai ‘ratu herbisida’ . Selain itumeski kadarracun pada glifosat lebih rendah dari pada paraquat, beberapa surfaktar (zat pencair) yang digunakan dalam persiapan penyemprotan sangat beracun. Salah satu jenis glifosat adalah Roundup, adalah salah satu jenis herbisida berbasis glifosatyang sering digunakan di seluruh dunia, termasuk tanaman rekayasa genetikayang dapat di tolerir. Beberapa buruh perkebunan menggunakan glifosat mengalami masalah pada kehamilan . Selain keprihatinan atas kesehatan dan keselamatan parapekerja perkebunan, trdapat masalah pencemaran air berhubungan dengan penggunaan herbisida glifosat dan paraquat. Para produsen zat zat tersebut menyatakan bahwa unsur kimiawi yang dikandung tidak berbahaya bagi manusia dan alam sekitarnya karena setelah penyemprotan zat-zat itu akan segera diserap oleh tumbuhan dan kehilangan kekuatannya setelah bersentuhan dengan tanah. Namun, di beberapa wilayah di indonesia yang mana curah hujan sangat tinggi, herbisida dapat merembes ke sungai yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga,termasuk minum, bagi penduduk sekitar perkebunan. Selain itu,herbisida tersebut tidak dapat terserap oleh tanah yang berpasir.
Dari penjelasan diatas tentang berbagai macam hama tanaman yang menyerang dan mengganggu tanaman kelapa sawit dapat disimpulkan bahwa produktifitas dan hasil produksi tanaman turut dipengaruhi oleh serangan hama. Masing-masing hama memberikan serangan dan gejala berbeda-beda pda setiap bagian tanaman kelapa sawit. Hama yang paling sering di jumpai pada tanaman kelapa sawit adalah ulat api,dan tikus sebagi hama mamalia yang paling banyak di jumpai. Untuk pengendalian hama yang menyerang dapat dikendalikan dengan pelepasa predator dari hama itu sendiri, untuk menghindari ledakan penyerang tanaman ini. Dalam penggunaan pestisida maupun bahan kimia lain yang digunakan untuk mengendalikan hama tanaman menggunakan dosis yang sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi resistensi pada hama itu sendiri, resistensi yaitu adalah suatu kondisi dimana hama sudah kebal atau tahan terhadap bahan kimia yang digunakan atau dosis bahan kimia tersebut.
Daftar Pustaka
https://sawitindonesia.com/penanaman-dan-pengendalian-hama-kelapa-sawit/
https://mitalom.com/pengertian-prinsip-dasar-dan-konsep-pengendalian-hama-terpadu-pht/
https://oilpalmteamwwfriau.wordpress.com/2013/09/20/musuh-alami-pembasmi-hama-kelapa-sawit/ https://www.academia.edu/37921115/TUGAS_AKHIR_Manajemen_dan_Teknik_Pengendalian_Hama_Terpadu_pada_Tanaman_Kelapa_Sawit_Elaeis_guineensis_Jacq._di_PT_Pranasta_Abadi_Kecamatan_Pagar_Dewa_Kabupaten_Tulang_Bawang_Barat.pdf
http://www.downtoearth-indonesia.org/id/story/penggunaan-pestisida-di-perkebunan-kelapa-sawit
https://sawitindonesia.com/memilih-produk-trichoderma-yang-tepat-untuk-pengendalian-penyakit-ganoderma-di-perkebunan-kelapa-sawit/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_hama
ESAI TENTANG MENJAGA KETAHANA PANGAN DI MASA PANDEMI
Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
Ketahanan pangan adalah
ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah
tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam
kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan ketahanan pangan merupakan
ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai
pangan akibat berbagai faktor seperti kekeringan, kelangkaan bahan bakar,
ketidakstabilan ekonomi, peperangan, dan khusunya seperti saat ini di masa
pandemi COVID-19.
Krisis pangan menghantui Indonesia
sebagai dampak pandemi saat ini. Banyak cara dilakukan berbagai pihak guna
mengantisipasinya. Masyarakat mulai melakukan penghematan dan menanam bahan
pangan dan sayuran lokal, serta gerakan beli hasil tanaman pangan lokal juga
digencarkan. Pangan ditengah mewabahnya pandemi COVID-19 hingga saat ini dapat
di pastikan persoalan pangan akan menjadi tranding topik isu yang tidak kalah
menariknya dengan isu-isu ekonomi di Indonesia maupun global.
Pada masa pandemi COVID-19 saat ini
tentu segala aktivitas yang berada di tempat keramaian atau aktivitas yang
dilakukan beramai-ramai akan dihentikan sementara seperti kegitan ekonomi baik
kegiatan perdagangan di pasar maupun tempat perbelanjaan modern, kegiatan
keagaman berjamaah seperti dimasjid dan gereja, serta kegiatan pendidikan dari
jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Tentu hal ini dapat
mempengaruhi bebagai perubahan seperti menurunnya stabilitas ekonomi nasiaonal,
kelangkaan dan naiknya harga bahan pangan, kegiatan peribadatan yang dilakukan
dari rumah serta kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan jarak jauh
dengan menggunakan sistem daring.
Kegiatan PKL Tematik yang
diselenggarakan kampus AKPY-STIPER Yogyakarta tentang praktik budidaya tanaman
pangan, sayuran dan lain-lain, ditengah pandemi COVID-19 saat ini dilakukan di
kampung halaman masing-masing dengan teatap melakukan protokol kesahatan yang
dianjurkan pemerintah.
Kegiatan PKL Tematik budidaya
tanaman pangan dan sayuran ini bertujuan untuk menghindari terjadinya panicbuying dan naiknya harga bahan
pangan serta terbatasnya stok pangan atau kelangkaan. Kegiatan PKL ini wajib di
ikuti seluruh mahasiswa beasiswa BPDPKS di AKPY-STIPER.
Pada kegiatan PKL Tematik budidaya
tanaman pangan dan sayuran ini saya melakukan kegiatan bercocok tanam di
lingkungan rumah serta membantu keluarga dalam bertani budidaya pangan dan
sayuran seperti membantu dalam penanaman tanaman jagung milik keluarga, serta
melakukan beberapa budidaya tanaman sayuran seperti terong, cabai, tomat, bayam,
dan kangkung.
Budidaya tanaman ini tidak
memerlukan banyak tempat dan biaya yang mahal dapat kita lakukan di sekitar
rumah baik ditanam secara langsung ditanah, ditanam menggunakan polibag,
mengguakan sistem hidroponik dan masih banyak cara tanam lainnya yang dapat
kita lakukan di lingkungan rumah
Kegiatan ini dimulai sejak awal
bulan bulanapril dari situ saya mulai menyiapkan beberapa hal seperti pembelian
bibit sayuran,pembelian pupuk serta menyiapkan lahan tanam dengan menggunakan
tanah yang banyak mengandung bahan organik setelah itu saya membuat bedengan
dan naungan menggunakan paranet selanjutnya melakukan penyemaian biji tanaman
sayuran dan melakukan perawatan rutin tanaman seperti pembersihan gulma dan
hama serta pemupukan. Kegiatan ini saya lakukan di pekarangan rumah serta saya
lakukan secara mandiri bersama keluarga tanpa melibatkan orang lain atau teman
secara berkelompok.
Disini saya memilih tanaman
semusim yang cepat untuk dipanen seperti
kangkung dan bayam yang dapat dipanen setelah usia 1 bulan setelah tanam dan
hasil panennya dapat kita jual atau
hanya kita nikmati atau kita konsomsi sendiri bersama keluarga.
Pada saat ini beberapa tanaman
sayuran telah memasuki masa panen dalam hal ini hasil panen kami putuskan untuk
tidak menjual hasil panennya hanya untuk di konsumsi keluarga saja tentu hal
ini sangat bermanfaat karena dapat meringankan dan mengurangi biaya belanja
bahan sayuran keluarga.
Jadi kegiatan PKL Tematik budidaya
tanaman pangan dan sayuran ini saya rasa sangat bermanfaat ditengah mewabahnya
pandemi COVID-19 seperti saat ini saya rasa sangat perlu untuk melakukan
budidaya tanaman pangan secara mandiri dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan karena dapat menjaga kestabilan bahan pangan dan sayuran serta dapat
pula mencegah terjadinya kelangkaan dan naiknya harga pangan dan sayuran di
masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.harianbhirawa.co.id/ketahanan-pangan-di-tengah-pandemi-covid-19/ diakses pada kamis, 21 Mei 2020 pukul 14.23 WIB.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/ketahanan_pangan diakses pada Kamis, 21 Mei 2020 pukul 14.35 WIB.
Kamis, 16 April 2020
Laporan Pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 di lingkungan sekitar
No
|
Hari
|
Tanggal & Bulan
|
Topik PKL
|
Jenis Pekerjaan
|
Rotasi Ke
|
Hasil Kerja
|
Satuan
|
Hari Kerja
|
Pemakaian Alat/Bahan
|
Keterangan
|
||
Nama
|
Jml
|
Satuan
|
||||||||||
1
|
Senin
|
6/April
|
Topik 1
Pencegahan Covid-19
|
Pembuatan tempat cuci tangan
|
1
|
1
|
Rumah
|
1 jam
|
Sabun cuci tangan
Galon
Air
|
150
1
20
|
Ml
Unit
Liter
|
Upaya pencegahan covid-19
|
Aku Ingin Selalu Jadi Bocah Kecilmu...
Aku tak pernah menyadari, bahwa waktu cepat berlalu dan berganti. Hingga aku tersadar, bahwa aku tak selamanya berada di tempat dan posisi y...
-
ARTIKEL PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DISUSUN OLEH: Nama : APRI YULIYANTO Alamat Domisili : Saptomulyo, Kec.Kota gaja...